Allah adalah Kasih
Ayat 1 Yohanes 4:18 mengajarkan bahwa dalam hubungan pribadi dengan Allah, kasih Nya yang sempurna mengusir semua kekhawatiran dan ketakutan kita.
Ini adalah dasar iman Kristen yang membebaskan kita dari kekhawatiran, ketidakpastian, dan kecemasan.
"Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih."
- 1 Yohanes 4:18 TB
![]() |
| Click to Buy |
Membangun Hubungan dengan Allah
Kehidupan Kristen yang kokoh dan bermakna terbangun atas dasar hubungan pribadi yang mendalam dengan Allah, menciptakan pondasi yang kuat untuk memahami tujuan dan arah hidup kita.
Memiliki keterlibatan yang intim dengan Allah dan benar-benar mengenal-Nya secara pribadi bukan hanya menjadi aspek penting, melainkan inti dari kehidupan Kristen.
Saat seseorang hanya mengikuti kepercayaan atau tradisi tanpa terjalinnya hubungan yang mendalam dengan Allah, kehidupan rohaninya mungkin akan terasa hampa dan penuh kesulitan.
Mengenal Sifat Tuhan Yang Sebenarnya
Memiliki kepercayaan dalam diri seseorang artinya membangun hubungan kita dengan mereka sampai pada titik di mana kita benar-benar mengenal mereka, sehingga kita benar-benar mempercayai mereka.
Begitu pula dalam mengenal Allah, kita harus mendekat dan mengenal Tuhan dengan baik melalui doa, meditasi, dan pembacaan Kitab Suci.
Perjanjian Lama dan Hukum Taurat
Allah dalam Perjanjian Lama digambarkan sebagai Tuhan yang memberikan hukuman, tetapi dalam Perjanjian Baru, wajah-Nya lebih dikenal melalui Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Perlu diingat bahwa sebelum kelahiran Tuhan Yesus, cara Allah menolong umat-Nya berbeda dengan setelah kelahiran-Nya.
Di Perjanjian Lama, Allah memberikan hukum Taurat sebagai batasan terhadap dosa. Penting untuk dicatat bahwa Tuhan memberikan Taurat bukan sebagai cara untuk mengenal-Nya atau untuk memperoleh keselamatan surgawi.
Taurat diberikan untuk mengungkap pengetahuan akan dosa yang pada akhirnya menghukum manusia, meruntuhkan harapan apa pun yang terletak pada kepercayaan diri untuk memperoleh keselamatan.
Perjanjian Baru dan Pengorbanan Yesus di kayu salib
Allah, sebagai roh, bergerak dalam ranah spiritual, dan setelah kelahiran Tuhan Yesus, Allah memperkenalkan perantaraan melalui-Nya. Allah mulai beroperasi dengan pendekatan yang berbeda dari Perjanjian Lama, khususnya melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib yang menjadi simbol puncak kasih-Nya. Semuanya ini berasal dari hakikat bahwa Allah adalah kasih. Dari peristiwa itu, kita dapat mengenal karakter sejati Allah dan membangun kepercayaan yang mendalam pada-Nya. Ketika kita memahami Allah sebagai Bapa yang penuh kasih, kita merasa terhubung secara spiritual dan merasakan kehangatan kasih-Nya yang mendalam. Dengan keyakinan bahwa Allah adalah sumber kasih yang sempurna dan dapat diandalkan, kita menjalani hidup dengan penuh kepercayaan.
Bukti Kasih Allah
Yesus Kristus, Anak tunggal Allah, diutus ke dunia untuk menanggung kematian sebagai penebus dosa-dosa kita, memberikan kita keselamatan dan hidup kekal melalui iman pada-Nya.
Ini adalah bukti yang sangat kuat dari kasih tak terbatas Allah kepada umat manusia. Dengan mengorbankan Anak-Nya, Allah tidak hanya menunjukkan kebesaran-Nya, tetapi juga sejauh mana Dia mencintai dan mengasihi kita.
Pengorbanan Kristus bukan hanya pondasi iman Kristen, tetapi juga pengingat yang mendalam akan seberapa besar kasih Allah terhadap kita.
Dengan kesadaran akan kasih ini, kita dapat hidup dalam rasa syukur dan memperdalam hubungan pribadi kita dengan-Nya.
Jangan biarkan ketakutan menguasai hidup Anda. Temukan kekuatan sejati dalam kasih yang sempurna dari Allah.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar